PC Fatayat NU Nganjuk Mantapkan Langkah Menuju Pesantren Sehat dan Berkah
Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (PC Fatayat NU) Kabupaten Nganjuk menggelar Rapat Koordinasi Tim Pembina Pesantren Sehat bertempat di Gedung IFK Lantai 2 Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, Senin (27/10).
Kegiatan ini mengusung tema “Koordinasi Kegiatan Poskestren di Lima Pondok Pesantren di Kabupaten Nganjuk”.
Rapat koordinasi ini bertujuan memperkuat sinergi antara Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Fatayat NU Nganjuk dalam upaya peningkatan derajat kesehatan di lingkungan pondok pesantren. Fokus kegiatan meliputi kesehatan jiwa, kesehatan lingkungan, skrining TBC, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pemantauan gizi, serta pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri di pesantren.
Kasi Kesehatan Masyarakat Dinkes Nganjuk I Ketut Wijayadi membuka kegiatan sekaligus menyampaikan apresiasi terhadap Fatayat NU Nganjuk yang selama ini konsisten menjadi mitra aktif Dinas Kesehatan.
“Kami sangat bangga dengan Fatayat NU Nganjuk yang selalu siap bersinergi dalam berbagai program kesehatan masyarakat, baik secara kelembagaan maupun sukarela. Fatayat telah menjadi contoh organisasi perempuan yang aktif dan energik dalam bidang kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Nganjuk, Agnes Anita Rahmawati, S.KM., M.Kes, menjelaskan bahwa kegiatan tahun ini mengalami pergeseran jadwal dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Biasanya kegiatan dimulai sejak bulan Agustus, namun tahun ini baru dapat dilaksanakan akhir Oktober karena surat tugas baru turun. Meski durasi kegiatan hanya tiga bulan, kami berharap hasilnya tetap maksimal,” terang Agnes.
Kegiatan Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) tahun 2025 akan dilaksanakan di lima pondok pesantren, yaitu:
-
Ponpes Misbahul Islam, Sekarputih Bagor
-
Ponpes Al Falah, Jekek Baron
-
Ponpes Tarbiyatul Qur’an, Sonopatik Berbek
-
Ponpes Mamba’ul Hisan Isyar, Tanjungtani Prambon
-
Ponpes Tanwirul Mubtadiin, Banjaranyar Tanjunganom
Program ini akan berlangsung selama tiga bulan, mulai Oktober hingga Desember 2025, dengan pelibatan Puskesmas di wilayah masing-masing sebagai pelaksana teknis serta Fatayat NU Nganjuk sebagai pendamping kegiatan di lapangan.
Selain memperkuat Poskestren yang telah ada, kegiatan ini juga menargetkan pembentukan Poskestren baru di pesantren yang belum memiliki fasilitas kesehatan mandiri. Harapannya, tingkat kesehatan warga pesantren — mulai dari kiai, ustaz, santri, hingga tenaga kerja — dapat terus meningkat.
Upaya ini sejalan dengan jargon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yakni “SAJADAH” (Santri Jatim Bersih dan Berkah), sebagai simbol komitmen peningkatan kualitas kesehatan santri di Jawa Timur.
Pewarta : Dina Tia Fatikasari






