Kertosono-Dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-80 dan sebagai bentuk syiar organisasi di kalangan pelajar, Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kertosono menggelar Turnamen Futsal Cup antar pelajar se-Kabupaten Nganjuk. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 26–27 Juli 2025, di Lapangan ToFu Kertosono, dan diikuti oleh pelajar SMA/SMK/MA serta usia U-16 hingga U-18.
Turnamen ini menjadi ajang penguatan solidaritas, pengembangan minat dan bakat, sekaligus ruang ekspresi pelajar di bidang olahraga. Ketua PAC IPNU Kertosono, Junaid, mengatakan bahwa semangat pelajar hari ini harus diberi wadah yang sesuai dengan perkembangan zaman.
“Melalui turnamen ini, kami ingin membuktikan bahwa pelajar NU bisa eksis dengan cara yang positif dan relevan. Ini bukan sekadar lomba, tapi ajang memperkuat karakter, kebersamaan, dan semangat juang anak-anak muda,” ujar Junaid.
Turnamen ini merupakan hasil kolaborasi antara PAC IPNU-IPPNU Kertosono, PAC IPNU-IPPNU Pelem, dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Total puluhan tim ikut berpartisipasi, menampilkan semangat kompetitif dan sportivitas yang tinggi.
Wakil Ketua Departemen Olahraga Seni dan Budaya (Orseni) PAC IPNU Kertosono, M. Zakki Mahasin, menjelaskan bahwa kegiatan ini telah lama menjadi impian bersama para pengurus.
“Turnamen futsal ini adalah mimpi kolektif kami untuk mewadahi bakat pelajar, khususnya di bidang olahraga. IPNU-IPPNU ingin hadir tidak hanya di forum diskusi, tapi juga di lapangan, di tengah anak-anak muda yang aktif dan berbakat,” jelasnya.
Senada dengan itu, Wakil Ketua Departemen Organisasi, Ridho Putra Dwi Kerta, menilai bahwa kegiatan ini menjadi bukti bahwa IPNU-IPPNU mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar.
“IPNU-IPPNU harus adaptif. Turnamen ini adalah contoh bagaimana organisasi pelajar NU bisa menghadirkan kegiatan kekinian yang tetap menjunjung nilai, etika, dan semangat ukhuwah,” katanya.
Turut memberikan apresiasi, Sekretaris Camat (Sekcam) Kertosono, Fenri Nur Effendi, S.KM., M.Ling, menyampaikan pentingnya inovasi di kalangan pelajar yang tetap berpijak pada nilai-nilai agama dan kesopanan.
“Kami mendukung penuh kegiatan semacam ini. Inovasi dan kreativitas sangat dibutuhkan, selama membawa manfaat, bersifat positif, dan tetap menghormati norma agama dan budaya,” tutur Fenri.
Dukungan juga datang dari Ketua Tanfidziyah MWC NU Kertosono, Moh. Ali Imron, MA, yang menegaskan peran strategis IPNU-IPPNU sebagai bagian integral dari struktur NU.
“IPNU-IPPNU adalah batang tubuh NU. Inisiatif-inisiatif seperti ini menunjukkan semangat dan kematangan pelajar NU dalam berorganisasi. Kami akan terus mendukung setiap langkah progresif mereka,” tegasnya.
Suasana pertandingan selama dua hari berlangsung meriah. Sorak sorai penonton, semangat para pemain, dan kebersamaan antar tim menjadi warna tersendiri. Turnamen ini bukan hanya ajang persaingan, tetapi juga ruang belajar tentang nilai-nilai kehidupan.
Ketua PAC IPPNU Kertosono, Novi Kholifatul Mustaqfiroh, S.E, mengungkapkan bahwa ajang seperti ini menyimpan makna yang lebih luas dari sekadar kompetisi.
“Turnamen ini mengajarkan kita banyak hal—tentang sportivitas, kerja sama tim, bahkan menerima kekalahan dengan lapang dada. Ukhuwah itu bukan cuma soal bersalaman, tapi juga saling menguatkan meski di tengah persaingan,” ungkap Novi.
Di penghujung acara, kebahagiaan terlihat jelas di wajah para peserta dan panitia. Meski lelah, mereka pulang dengan semangat baru dan kenangan yang akan terus dikenang.
“Kami pernah tertawa, lelah, menangis, dan berdoa bersama di lapangan ini. Ini bukan sekadar turnamen, tapi nyala kecil yang akan jadi pelita di masa depan,” pungkas Keyla Cahya Kusumawati, selaku Co. LP2 Panitia Pelaksana.
