Agustus 3, 2025

PC LDNU, LKNU, dan LAZISNU Kabupaten Nganjuk Gelar Ngaji Bareng Kitab Tanbihul Ghofilin, Santunan Yatim & Dhuafa, serta Layanan Pengobatan Gratis

LDNU Nganjuk

Pengurus Cabang Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU), dan LAZISNU Kabupaten Nganjuk menggelar kegiatan bertajuk Ngaji Bareng Kitab Tanbihul Ghofilin. Pengajian ini diasuh langsung oleh KH. Muhammad Najib Muhammad Al Imam, Pengasuh Pondok Pesantren Al Madinah Denanyar Jombang sekaligus salah satu pengurus PWNU Jawa Timur, bertempat di halaman Masjid At-Taubah Desa Mungkung, Kecamatan Loceret, pada Kamis malam (3/7/2025). 

Kegiatan dimulai pukul 19.30 WIB dan berlangsung hingga selesai. Selain pengajian, kegiatan ini juga diisi dengan santunan anak yatim dan dhuafa, serta layanan pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar. Acara ini disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube NU Online Nganjuk.

Sekretaris PC LDNU Nganjuk, Ahmad Supriyanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar meneruskan perjuangan para muassis NU Nganjuk, khususnya tradisi pengajian rutin yang telah dirintis sejak tahun 1980-an oleh KH. Imron Hamzah, saat menjabat sebagai Rois Syuriyah PWNU. Tradisi tersebut terus berlanjut melalui tokoh-tokoh besar NU lainnya seperti KH. Miftachul Akhyar (kini Rois Aam PBNU), KH. Kafabihi Mahrus (Lirboyo), dan kini dilanjutkan oleh KH. Najib Al Imam.

Ketua MWC NU Loceret, Gus Halim, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menyasar internal NU saja, namun juga turut mengundang unsur Forkopimcam Loceret dan jajarannya sebagai bagian dari penguatan sinergi dalam menjaga NKRI. “Tanpa keterlibatan dan dukungan pemerintah, menjaga negeri ini akan menjadi beban yang berat,” ujarnya.

Ketua PCNU Nganjuk, KH. Hasyim Affandi, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata dari dakwah NU yang ramah, merangkul, dan mengajak, bukan memukul atau mengejek. “Kita jaga kerukunan antar umat beragama, walau berbeda aliran atau keyakinan. NU selalu mengedepankan semangat rahmatan lil ‘alamin,” tegas beliau.

Salah satu poin utama yang ditekankan oleh beliau adalah ajakan kepada seluruh jajaran pengurus dan kader NU untuk mengikuti Pendidikan Dasar Penguatan Kepemimpinan Pengurus NU (PD-PKPNU). Menurut KH. Hasyim Affandi, PD-PKPNU sangat penting dalam rangka menyamakan visi, persepsi, serta arah gerak organisasi agar NU semakin solid dan terarah.

“PD-PKPNU itu penting. Tujuannya untuk menyamakan visi, menyamakan pandangan, menyatukan langkah gerak organisasi kita. Maka saya berharap seluruh pengurus bisa ikut PD-PKPNU secara tertib,” ujar beliau.

Selain itu, KH. Hasyim juga menyampaikan rencana dari LESBUMI PCNU Nganjuk yang akan kembali mengerjakan proyek film sebagai bagian dari dakwah dan pelestarian budaya. Ia menilai, peran lembaga seperti LESBUMI sangat strategis dalam menguatkan identitas kebudayaan Nahdlatul Ulama di tengah masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan bahwa PCNU Nganjuk telah menjadwalkan agenda konferensi cabang (Konfercab) dan enam bulan sebelumnya sudah memberikan pemberitahuan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sesuai prosedur organisasi.

“Kalau ada kegiatan atau program yang belum terlaksana, silakan disampaikan. Kami siap menampung dan menindaklanjuti,” tambahnya.

Menutup sambutannya, KH. Hasyim Affandi menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh hadirin, baik dari pengurus NU, lembaga, banom, tokoh masyarakat, forkopimcam, serta warga sekitar yang telah hadir dan menyukseskan acara.

“Terima kasih atas kehadiran panjenengan semua. Semoga kegiatan seperti ini membawa manfaat besar dan menambah kekuatan kita dalam berdakwah serta membumikan nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua LAZISNU Kabupaten Nganjuk yang juga anggota DPRD, Mashuri, menyampaikan bahwa santunan dan layanan sosial merupakan bagian dari komitmen LAZISNU dalam membantu meringankan beban masyarakat, khususnya kaum dhuafa dan anak yatim.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rutinan dakwah keliling yang digilir dari satu kecamatan ke kecamatan lain di seluruh Kabupaten Nganjuk. Tujuannya adalah agar syiar dakwah NU merata dan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat. Setiap kali pengajian diadakan kembali di kecamatan yang sama, lokasinya akan berpindah desa, agar semakin luas masyarakat yang tersentuh oleh dakwah Aswaja An-Nahdliyah.

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, tahlil, sambutan dari berbagai tokoh, hingga puncaknya pada pengajian kitab Tanbihul Ghofilin oleh KH. Muhammad Najib Al Imam, yang ditutup dengan doa bersama.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, PC LDNU Nganjuk berharap akan tumbuh kesadaran kolektif di tengah masyarakat terhadap pentingnya peran NU, baik dalam aspek keagamaan, sosial, maupun kebangsaan.

Pewarta : Dina Tia Fatikasari