Tuntut Keadilan untuk Affan Kurniawan, PC IPNU Nganjuk Gelar Aksi Moral di Depan Mapolres
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Nganjuk akan menggelar aksi moral dengan menyampaikan Pernyataan Sikap Resmi kepada Kapolres Nganjuk, Sabtu pagi, 30 Agustus 2025 pukul 07.00 WIB. Aksi ini merupakan respon atas tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang menjadi korban tragedi saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Kamis lalu.
Affan dilaporkan tewas setelah tertabrak mobil taktis milik Brimob Polri yang tengah bertugas mengamankan aksi. Insiden ini memicu gelombang kecaman dari berbagai elemen masyarakat, termasuk IPNU Nganjuk.
Ketua PC IPNU Nganjuk, M. Abdur Rochim Fatoni, menilai insiden tersebut sebagai bentuk nyata krisis kemanusiaan yang tidak boleh dianggap sepele.
“Ini bukan sekadar musibah, ini tragedi besar yang mencoreng demokrasi dan kemanusiaan. Kami menuntut keadilan penuh bagi almarhum Affan dan keluarganya. Aparat yang terbukti bersalah harus diproses secara tegas dan terbuka,” tegas Fatoni.
Empat Tuntutan Resmi IPNU Nganjuk
Dalam pernyataan sikap yang akan disampaikan kepada pihak kepolisian, PC IPNU Nganjuk merinci empat poin utama sebagai bentuk tuntutan moral dan tanggung jawab sosial:
-
Mengecam Keras
IPNU Nganjuk mengecam keras tindakan represif aparat, khususnya Brimob, yang dinilai bertindak brutal hingga menyebabkan hilangnya nyawa warga sipil. Tindakan seperti ini disebut mencederai nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan. -
Desak Evaluasi Nasional
IPNU menuntut Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja jajaran di lapangan. Menurut mereka, tragedi ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan rendahnya profesionalisme aparat. -
Tuntut Transparansi dan Proses Hukum Tegas
Investigasi atas insiden ini harus dilakukan secara independen, objektif, dan terbuka. IPNU menegaskan, siapa pun yang terbukti bersalah harus ditindak tanpa pandang bulu, tanpa skenario atau sandiwara. -
Komitmen Kawal Keadilan
IPNU Nganjuk menyatakan komitmennya untuk terus mengawal demokrasi, supremasi hukum, dan keadilan sosial. Mereka menegaskan, suara pelajar tak akan bungkam saat rakyat tertindas.
Di akhir pernyataannya, Fatoni mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi.
“Kami percaya bahwa hukum harus ditegakkan setegak-tegaknya. Tapi tragedi ini harus jadi peringatan: aparat harus lebih bijak, lebih manusiawi, dan sadar bahwa mereka ada untuk rakyat, bukan sebaliknya,” tutup Fatoni.
Aksi damai ini diharapkan menjadi pengingat bahwa kemanusiaan tidak boleh dikalahkan oleh kekuasaan. IPNU Nganjuk berdiri tegak bersama rakyat, untuk keadilan, dan untuk Indonesia yang lebih bermartabat.
Penulis : Rihan Aprianto
Editor : Dina Tia Fatikasari






