Ngaji Selapanan LDNU Rejoso: Menyatukan Hati, Menyatukan Program

Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) MWC NU Rejoso kembali menggelar pengajian rutin kitab Nashoihul ‘Ibad pada Ahad Pahing, 3 Agustus 2025. Kegiatan berlangsung pada pukul 09.00 WIB bertempat di Masjid Roudlotul Musyawirin, Bendungan Semantok, Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk.
Pengajian rutin yang diadakan setiap 36 hari sekali (selapanan) ini menjadi sarana mempererat silaturahmi antar pengurus NU, baik di tingkat MWC maupun Ranting. Selain itu, kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai program strategis MWC NU Rejoso kepada jajaran pengurus dan jamaah.
Acara diawali dengan pembacaan tahlil bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, Modin Sambikerep, Bapak Abdul Mu’min. Suasana khidmat menyelimuti masjid, diiringi semangat kebersamaan para jamaah dan kader NU yang hadir dari berbagai ranting se-Kecamatan Rejoso.
Ketua Ranting NU Sambikerep, Bapak Rokhani, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan mohon maaf apabila dalam penyambutan masih terdapat kekurangan. Ia juga menyampaikan rasa syukur karena Desa Sambikerep menjadi tuan rumah dalam kegiatan penuh keberkahan ini.
Pengajian inti diisi oleh KH. Ahmad Qulyubi Dahlan, Syuriah PCNU Nganjuk, yang mengupas nilai-nilai moral dan spiritual dari kitab Nashoihul ‘Ibad, serta mengingatkan pentingnya akhlakul karimah dalam kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat.
Ketua MWC NU Rejoso, Bapak Yai Imam Hartoyo, dalam sambutannya menyampaikan sejumlah program MWC, khususnya pembangunan Masjid Roudlotul Musyawirin. Ia mengajak seluruh kader NU untuk turut berperan serta dalam proses pembangunan tersebut, baik secara materiil maupun moril.
“Mari kita bersama-sama, dengan semangat gotong royong, membangun masjid ini agar menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan yang bermanfaat untuk umat,” ajaknya.
Kegiatan pengajian keliling ini telah menjadi tradisi unggulan MWC NU Rejoso dalam merawat jaringan struktural NU dari tingkat kecamatan hingga desa. Dengan adanya pengajian rutin ini, hubungan antara pengurus MWC NU dan pengurus Ranting NU semakin erat, selaras dengan nilai-nilai kebersamaan yang diajarkan oleh para ulama NU.
Pewarta : Dina Tia Fatikasari