Bertempat di Masjid Al-Muttaqin, Dusun Duwel, Desa Sukorejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, kegiatan rutinan Fatayat dan Muslimat NU Ranting Sukorejo kembali digelar pada Jumat (3/10/2025). Kegiatan dimulai tepat pukul 14.00 WIB dan dihadiri sekitar 75 jamaah dari berbagai kalangan, termasuk para sesepuh, kyai, dan tokoh ulama NU setempat.
Acara dibuka dengan pembacaan surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Suasana semakin khidmat saat para jamaah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mars kebanggaan Nahdliyin, Subbanul Wathon. Kegiatan juga diisi dengan tahlil dan kirim doa untuk para leluhur jamaah yang dipimpin oleh Ibu Sri Kusniah.
Dalam sambutannya, takmir Masjid Al-Muttaqin, Kyai Bashori, menyampaikan bahwa kehadiran para jamaah bukanlah hal yang kebetulan. “Semua yang hadir di sini adalah orang-orang pilihan Allah. Digugah hatinya untuk datang menuntut ilmu. Sebab orang yang berilmu akan berbeda dengan orang yang tidak memiliki ilmu,” tuturnya.
Acara dilanjutkan dengan kajian inti yang disampaikan oleh Romo Kyai Rohmad Udin, S.Pd.I, dengan membahas isi kitab Mukhtaarul Ahaadits. Beberapa poin penting yang beliau sampaikan antara lain:
Tentang Kesusahan: Bila seseorang diberi ujian atau kesusahan oleh Allah, hendaknya bersabar. Karena melalui kesusahan itulah dosa-dosa kita diampuni.
Fenomena Akhir Zaman: Di akhir zaman, umat Nabi Muhammad SAW banyak yang lebih mencintai dirham dan dinar (harta).
Anak yang Meninggal Sebelum Baligh: Anak kecil yang meninggal sebelum baligh akan menjadi sebab orang tuanya dibuatkan rumah di surga, yang dikenal sebagai Baitul Khamdi, dan akan melewati sungai indah bernama Salsa Billa. Karena itu, bagi orang tua yang kehilangan anak belum baligh, hendaknya bersabar dan ikhlas.
Rangkaian kegiatan rutinan ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kyai Jayadi. Harapannya, kegiatan ini dapat terus menjadi sarana penguat ruhani dan mempererat ukhuwah Islamiyah di kalangan Fatayat dan Muslimat NU Ranting Sukorejo.
