Menyemai Semangat Nasionalisme, Fatayat NU Rejoso Laksanakan Selapanan di Kedung Winong

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Rejoso kembali menggelar kegiatan rutin selapanan di Ranting Kedung Winong pada Ahad (10/08/25) bertempat di Masjid Khaled Ar Rumi. Dengan mengusung tema “Bersatu Fatayat PAC Rejoso Menyambut Indonesia Emas”, kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 300 anggota Fatayat dari seluruh ranting se-Kecamatan Rejoso.
Acara ini merupakan agenda rutin setiap selapanan yang bertujuan mempererat silaturahmi antar pengurus dan anggota, serta sebagai ajang evaluasi dan penjalinan program kerja bersama. Suasana penuh semangat dan kekeluargaan tampak mewarnai seluruh rangkaian kegiatan yang berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme.
Penceramah dalam kegiatan ini, KH. Rohmat Udin, menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya membangun jiwa dengan berdzikir, menjaga sholat, serta mencintai tanah air sebagai bagian dari iman. Pesan-pesan tersebut mendapat sambutan positif dari seluruh peserta yang hadir.
Turut memberikan sambutan, Kepala Desa Jintel, Harjito, yang menyampaikan harapannya agar kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan memberi dampak positif, tidak hanya bagi para anggota Fatayat, tetapi juga dalam upaya membangun keluarga yang harmonis dan religius. “NKRI Harga Mati,” tegas beliau dalam akhir sambutannya.
Sementara itu, Ketua PAC Fatayat NU Rejoso, Sukrisni, menyatakan bahwa Fatayat NU siap mengisi kemerdekaan dengan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan positif yang diadakan oleh kecamatan Rejoso. “Fatayat tidak hanya bergerak dalam bidang keagamaan, tapi juga sosial dan kebangsaan,” ujarnya.
Ketua MWC NU Rejoso, KH. Imam Hartoyo, juga mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan dan persatuan di tengah masyarakat. “Kita harus terus merawat ukhuwah dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan demi kemajuan umat dan bangsa,” pesannya.
Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi tinggi, kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak penguatan peran Fatayat NU dalam membangun generasi perempuan muda Nahdliyin yang tangguh, cinta tanah air, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
Pewarta : Dina Tia Fatikasari