LAZISNU Rejoso Wujudkan Semangat Berbagi di Tengah Pengajian Al-Hikam Duwel Sukorejo
Dalam rangka menjaga tradisi keilmuan dan memperkuat keimanan jamaah, Masjid Al-Muttaqin Duwel, Sukorejo, kembali menggelar kegiatan rutinan Selasa Kliwon malam Rabu Legi (4/11/2025) yang diisi dengan kajian kitab Al-Hikam. Acara dimulai pukul 19.30 WIB (ba’da Isya’) dan dipandu oleh MC dari remaja masjid Al-Muttaqin, Enik.
Kegiatan diawali dengan pembacaan surat Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh Ketua IPNU Ranting Sukorejo, Zainal Arifin, yang menambah kekhusyukan suasana malam tersebut.
Selanjutnya, sambutan pertama disampaikan oleh Ta’mir Masjid Al-Muttaqin, Kyai Bashori, yang mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan jamaah atas dukungan mereka dalam setiap kegiatan masjid.
“Kami mohon maaf bila sering meminta sumbangan nasi kotak untuk kegiatan pengajian, semua itu semata-mata demi kemaslahatan dan kebaikan bersama,” tutur beliau dengan penuh kehangatan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Pengurus LZISNU MWCNU Rejoso, Bapak Kyai Muta’alimin, yang sekaligus menyerahkan hadiah sepeda kepada salah satu anak yatim dari Ranting Duwel. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa bantuan tersebut berasal dari hasil pengumpulan uang koin, termasuk kontribusi dari warga Ranting Duwel.
“Sepeda ini adalah hasil dari koin yang bapak-ibu isi setiap hari. Dari hal kecil yang dilakukan secara istiqomah, Allah jadikan manfaat besar,” ujarnya.
Beliau juga berpesan agar masyarakat terus bersemangat mengisi kaleng koin dari pengurus secara rutin dan penuh keikhlasan.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Bapak Bayan Arif Nurrohman, yang mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Duwel atas semangat gotong royong dan kebersamaan dalam mendukung kegiatan keagamaan.
Memasuki acara inti, jamaah menyimak kajian kitab Al-Hikam yang disampaikan oleh Romo Kyai Yasir dari Gondang. Dalam tausiahnya, beliau mengingatkan pentingnya selalu kembali kepada Allah SWT dalam setiap keadaan.
“Ada empat perkara yang jika datang harus segera dikembalikan kepada Allah, yaitu nikmat, musibah, taat, dan maksiat,” terang Kyai Yasir.
Beliau menjelaskan lebih lanjut:
-
Nikmat dikembalikan dengan syukur, karena nikmat itu meliputi tiga hal: iman (hidayah), kesehatan, dan rizki (uang).
-
Musibah dikembalikan dengan sabar, dan kesabaran lahir dari kesadaran hati.
-
Taat dikembalikan dengan mengakui bahwa semua berasal dari anugerah Allah SWT.
-
Maksiat dikembalikan dengan memohon ampun kepada Allah SWT.
Rangkaian acara kemudian ditutup dengan doa penutup yang dipimpin oleh Kyai Marzuki, diiringi suasana penuh kekhidmatan dan harapan keberkahan bagi seluruh jamaah.
Kegiatan rutinan ini menjadi sarana memperkuat tali silaturahmi antarwarga, sekaligus wadah menambah ilmu dan memperdalam nilai-nilai spiritual sesuai ajaran para ulama salafus shalih.
Pewarta : Eko Sulistyowati
Editor : Dina Tia Fatikasari






