Lailatul Ijtima’ kembali digelar sebagai ajang silaturahmi antar kader penggerak Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah Kecamatan Rejoso, Nganjuk. Kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap malam Senin Pon ini dilangsungkan secara bergilir dari satu ranting ke ranting NU lainnya. Untuk edisi Senin Pon, (4/08/2025), kegiatan diselenggarakan di Ranting NU Wengkal.
Lailatul Ijtima’ menjadi sarana penguatan jalinan ukhuwah serta komitmen dalam mempertahankan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja). Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai forum silaturahmi, tetapi juga wadah penguatan ideologi dan spiritualitas kader penggerak NU di tingkat kecamatan.
Acara diawali dengan pengajian kitab kuning yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi ijazahan walikutuban, yang diasuh oleh KH. Abdul Wahab Qolyubi dari Keringan, Nganjuk. Nuansa religius dan kekhusyukan sangat terasa sepanjang kegiatan berlangsung.
Lailatul Ijtima’ ini telah menjadi tradisi yang diprakarsai oleh Koordinator Kader Penggerak Kecamatan Rejoso, dengan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) MWC NU Rejoso sebagai pengendali kegiatan. Rutin digelar selama bertahun-tahun, kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari berbagai elemen NU setempat.
Ketua Ranting NU Wengkal, Ahmad Qomari, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para kader penggerak NU Ranting Wengkal yang telah bahu-membahu menyukseskan kegiatan sehingga dapat berjalan dengan lancar dan khidmat.
Sementara itu, Rais Syuriyah Ranting NU Wengkal, KH. Abdul Kholik, menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus dilestarikan dan menjadi agenda rutin kader penggerak NU, khususnya di wilayah Ranting NU Wengkal.
Kepala Desa Wengkal, Catur Totok Winarko, yang juga merupakan kader penggerak NU, turut hadir dalam acara ini. Meskipun tidak memberikan sambutan karena padatnya susunan acara, beliau mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga tuntas.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris MWC NU Rejoso, Imam Suwarji, mengingatkan pentingnya koordinasi di antara pengurus ranting dalam mengikuti kegiatan turun ke bawah (turba) secara bersama, sebagai wujud keterlibatan aktif dalam dinamika organisasi.
Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai Aswaja yang dijunjung tinggi, Lailatul Ijtima’ menjadi pilar penting dalam menjaga keberlangsungan dan soliditas kader penggerak NU di Kecamatan Rejoso, Nganjuk.
