November 7, 2025

Kenali Diri, Hadapi Tantangan: Seminar PAC IPNU IPPNU Sukomoro Jadi Wadah Refleksi Pemuda

PAC IPNU IPPNU SUKOMORO

Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kecamatan Sukomoro sukses menyelenggarakan Seminar Kepemudaan bertajuk “Pencarian Jati Diri Pemuda”, yang berlangsung pada Minggu pagi di Kantor MWCNU Sukomoro. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi generasi muda, khususnya di wilayah Sukomoro, agar mampu lebih mengenali diri sendiri serta lingkungan sekitarnya.

Acara ini diikuti oleh puluhan peserta dari kalangan pemuda dan pelajar, dengan antusiasme tinggi sejak awal kegiatan. Tidak hanya diinisiasi oleh PAC IPNU IPPNU Sukomoro, seminar ini juga menjadi hasil kolaborasi yang apik bersama tim Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dari STAI Darussalam Krempyang dan dukungan dari Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk.

Ketua PAC IPNU IPPNU Sukomoro dalam sambutan pembukanya menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, peserta, dan pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya mengenali jati diri sebagai langkah awal dalam menghadapi tantangan zaman.

Sambutan selanjutnya datang dari perwakilan KPM STAI Darussalam Krempyang. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan harapan agar acara ini dapat berjalan dengan lancar dan membawa manfaat besar bagi para peserta. “Ini adalah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat dan komitmen kami untuk berkontribusi membentuk generasi muda yang sadar akan potensi diri,” ujarnya.

Dari pihak MWCNU Sukomoro, turut hadir dan memberikan apresiasi serta doa terbaik bagi para rekan-rekanita yang telah berjuang dalam menebar semangat perjuangan di kalangan anak muda. “Semoga semangat khidmah yang telah ditanamkan melalui kegiatan ini akan terus menyala dan menjadi bekal perjuangan ke depan,” ungkapnya dalam sambutan.

Seminar ini menghadirkan dua narasumber kompeten. Materi pertama bertema “Mencari Jati Diri Seorang Pemuda” disampaikan oleh Fia Maulidia, S.H., dari Kementerian Agama Nganjuk. Dalam paparannya, Fia menekankan pentingnya memahami potensi dan peran pemuda dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Sesi kedua dilanjutkan dengan materi bertema “Mental Health Awareness: Pemuda Bahagia, Pemuda Berkarya” yang dibawakan oleh Ibu Nur Rulifatur R., M.Pd. Beliau menyoroti pentingnya kesehatan mental di kalangan pemuda sebagai fondasi untuk menjadi pribadi yang produktif, tangguh, dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

Kegiatan ini ditutup dengan harapan besar dari seluruh pihak agar seminar ini menjadi langkah awal yang berarti dalam proses pendewasaan diri para pemuda. Diharapkan, para peserta dapat meneruskan semangat ini di lingkungannya masing-masing, menjadi pemuda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara mental dan berjiwa sosial.

Pewarta : Dina Tia Fatikasari