IPPNU Nganjuk Nyatakan Dukungan Penuh untuk Pengusulan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Nganjuk secara resmi menyatakan dukungan penuh terhadap pengusulan Marsinah, tokoh buruh perempuan asal Nganjuk, untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Dukungan tersebut dibuktikan dengan penandatanganan dalam sebuah acara Seminar Nasional Kepahlawanan Marsinah yang digelar di Hotel Front One Nganjuk, pada Jumat, (10/10/2025).
Dalam pernyataan resminya, Wakil Ketua PC IPPNU Nganjuk, Dina Tia Fatikasari, menyebut Marsinah sebagai sosok inspiratif yang patut dikenang sebagai pahlawan bangsa atas dedikasi dan keberaniannya memperjuangkan hak-hak buruh di tengah tekanan rezim Orde Baru.
“Sebagai pelajar NU yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, keberanian, dan kemanusiaan, kami menilai Marsinah merupakan simbol perjuangan rakyat kecil melawan ketidakadilan. Sudah saatnya negara memberikan pengakuan atas jasa-jasanya dengan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional,” tegasnya.
IPPNU Nganjuk menilai bahwa perjuangan Marsinah tidak hanya relevan secara historis, tetapi juga kontekstual dengan kondisi buruh saat ini. Keberaniannya menuntut hak-hak pekerja dalam kondisi yang represif, bahkan hingga mengorbankan nyawa, menjadi cerminan keberanian luar biasa dari seorang perempuan muda yang lahir dan besar di Nganjuk.
Marsinah dikenal sebagai aktivis buruh yang aktif memperjuangkan kesejahteraan pekerja di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur. Ia menjadi salah satu penggerak aksi mogok kerja di PT Catur Putra Surya pada tahun 1993, menuntut perbaikan upah dan kondisi kerja yang lebih manusiawi. Namun, perjuangannya harus berakhir tragis setelah ia diculik dan ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan. Kasus kematiannya hingga kini masih menyisakan banyak tanda tanya dan menjadi simbol perlawanan terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia.
Menurut Dina, selain sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa Marsinah, dukungan ini juga merupakan bagian dari upaya edukatif untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan dan keberanian kepada generasi muda. Ia mendorong agar sejarah Marsinah dipelajari dan dikenang oleh pelajar dan pemuda, khususnya di Kabupaten Nganjuk.
“Generasi muda perlu mengenal sejarah lokal dan para tokoh yang berani melawan ketidakadilan. Marsinah adalah bagian dari sejarah kita yang tidak boleh dilupakan,” tambah Dina.
Lebih lanjut, PC IPPNU Nganjuk bersama seluruh elemen masyarakat, khususnya organisasi kepemudaan, akademisi, dan komunitas buruh di Nganjuk, juga bersama-sama mendukung langkah pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Marsinah. Mereka berharap dukungan ini menjadi salah satu suara moral yang turut mendorong pemerintah pusat, khususnya Kementerian Sosial Republik Indonesia, untuk memberikan perhatian lebih serius terhadap usulan tersebut.
Dengan semakin banyaknya dukungan dari berbagai pihak, termasuk organisasi pelajar dan keagamaan, harapannya Marsinah dapat memperoleh pengakuan resmi dari negara sebagai Pahlawan Nasional—sebuah bentuk penghormatan yang layak atas dedikasi dan pengorbanan yang telah ia berikan demi keadilan sosial di Indonesia.
Pewarta : Niska Yogi Noviana






