Maret 15, 2025

Puncak Harlah Ke-102, MWCNU Rejoso Serahkan Hadiah dan Piala ke Pemenang NU Award

NU AWARD

Nganjuk-Puncak peringatan hari lahir ke-102 Nahdlatul Ulama digelar Jumat (21/2) malam. Acara digelar MWCNU Kecamatan Rejoso di halaman Masjid Ar-Rahmat Desa Talun. Dihadiri sedikitnya 1.000 jamaah NU.

Dibingkai dengan penyerahan hadiah pemenang NU Award. Juga peringatan lsra’ Mi’raj dengan pengajian umum KH Zainuddin Anwar dari Bangil Pasuruan.

Tampak hadir jajaran pengurus MWCNU Rejoso. Baik syuriah maupun tanfidziyah.

Termasuk pengurus lembaga, banom, ketua ranting dan Panitia NU Award. Kegiatan ini juga dihadiri para jamaah mushola dan masjid di Desa Talun.

Penyerahan piala, hadiah dan piagam pemenang NU Award 2025 sebagai simbol puncak acara. Hadiah serahkan langsung oleh Ketua MWCNU Rejoso Kiai Imam Hartoyo.

Pada NU Award 2025 ditentukan enam pemenang. Keenamnya adalah Ranting NU Desa Mlorah, Ngrandu, Jintel, Wengkal, Puhkerep dan Ngadiboyo.

Kepala Desa Talun Sarji mengapresiasi peran organisasi NU di desanya. Contoh nyatanya pengumpulan koin yang digunakan untuk orang meninggal dunia dan lampu desa.

“Ini luar biasa manfaatnya bagi warga kami,” ujarnya. Tidak heran dia berkomitmen untuk terus membantu kegiatan-kegiatan NU di desanya.

Hal itu direspon positif Ketua MWCNU Kiai Imam Hartoyo. Dirinya mendorong kehadiran para ranting NU memang harus bermanfaat bagi umat.

“Dan, NU Award ini sebagai wujud dorongan untuk berlomba-lomba program pendidikan di level setiap ranting,” ujarnya.

Dirinya juga berharap jamaah NU di kecamatan Rejoso makin antusias kehadiran Bendungan Semantok. Sebagai proyek strategis nasional, Semantok adalah bendungan terpanjang di Asia Tenggara.

“Sudah diresmikan Presiden Rl di akhir 2022 lalu, tentu membawa budaya baru bagi warga Rejoso,” imbuhnya.

Sebagai antisipasi, pihak MWCNU Rejoso akan membangun masjid Roudhotul Musyawirin. “Lokasinya di seberang Bendungan Semantok,” ucapnya.

Kehadiran masjid ini diharaokan mengantisipasi budaya baru yang negatif. “Berharap warga NU Rejoso bisa membantu masjid yang diharapkan jadi ikon warga Nganjuk ini,” ungkapnya.

Saat menyampaikan mauidzah hasanah, KH Zainuddin Anwar dari Pasuruan lebih menceritakan hikmah lsro’ Mi’raj. Kiai akrab disapa Gus Din menyatakan shalat sudah jadi kewajiban umat lslam.

Siapa yang melanggar, lanjutnya, akan dapat dosa dan siksa. “Tapi yang istiqomah shalat, hajatnya akan dikabulkan,” pungkasnya. (ika)