SILATKOR NU Rejoso, Dari Silaturahmi hingga Persiapan NU Award dan Harlah NU
Silaturahmi Koordinator (SILATKOR) menjadi ajang pertemuan rutin Koordinator Kader Penggerak NU Rejoso dalam rangka memperkuat konsolidasi, komunikasi, dan khidmat organisasi. Kegiatan ini digelar pada Sabtu malam Minggu, 13 Desember 2025, bertempat di Rumah Ibu Puput, Desa Sidokare, Kecamatan Rejoso.
Pertemuan rutin ini membahas berbagai permasalahan serta program-program strategis yang ada di lingkungan MWCNU Rejoso. Suasana SILATKOR malam itu terasa istimewa karena selain dihadiri para Koordinator Kader Penggerak NU, turut hadir jajaran pengurus LTN NU Rejoso. Total peserta yang hadir mencapai 40 orang, mencerminkan antusiasme dan semangat kebersamaan kader NU Rejoso.
Acara diawali dengan pembukaan oleh Ketua Koordinator Kader Penggerak NU Rejoso, Rakijan, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh K. Kamari, sebagai bentuk doa dan penguatan spiritual dalam setiap langkah khidmat organisasi.
Dalam sambutan pertamanya, K. Rohmatudin menyampaikan bahwa SILATKOR bukan sekadar forum pertemuan, melainkan wujud nyata khidmat kepada Nahdlatul Ulama. Ia menegaskan bahwa koordinator kader memiliki peran strategis sebagai juru ladi MWCNU Rejoso, sehingga diperlukan sinergi dan kekompakan dalam menyukseskan agenda-agenda besar organisasi.
“Dalam waktu dekat, MWCNU Rejoso memiliki agenda penting, di antaranya NU Award MWCNU Rejoso dan Puncak Harlah NU PCNU Nganjuk yang akan digelar pada 30 Januari 2026. Mari kita sukseskan bersama,” tegasnya.
Sambutan kedua disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah MWCNU Rejoso, K. Imam Hartoyo, yang membenarkan dan menguatkan pernyataan sebelumnya. Ia mengaku bangga dengan keberadaan koordinator kader karena sangat membantu jalannya roda organisasi MWCNU Rejoso.
Dengan penuh kejujuran, ia juga berbagi pengalaman pribadi tentang dinamika khidmat di NU. “Sebagai Ketua Tanfidziyah, terkadang semangat itu bisa naik turun. Namun ketika saya bisa hadir dan berkumpul dalam forum seperti SILATKOR ini, semangat khidmat itu kembali menyala,” ungkapnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan musyawarah bersama, penyampaian aspirasi, serta usulan program yang dipimpin oleh Hery Purwanto, Ketua Lakpesdam NU Rejoso, yang juga berperan sebagai lembaga pengendali Koordinator Kader Penggerak NU.
Seiring dengan diberlakukannya Program SIMULA (Sistem Informasi Manajemen Umat dan Layanan Administrasi) sebagai program resmi PBNU dalam rangka pendataan warga NU dan kepengurusan secara menyeluruh, disampaikan bahwa penugasan petugas pendataan yang sebelumnya diberikan kepada P. Heri Susanto dinyatakan gugur.
Selanjutnya, pembentukan dan penugasan petugas pendataan akan ditangani langsung oleh MWCNU, menyesuaikan dengan ketentuan dan teknis pelaksanaan Program SIMULA dari PBNU. Kebijakan ini diambil untuk memastikan proses pendataan berjalan lebih terstruktur, terkoordinasi, dan selaras dengan sistem yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Dengan penerapan Program SIMULA, diharapkan pendataan warga NU dan pengurus di wilayah MWCNU Rejoso dapat dilakukan secara akurat, terintegrasi, dan berkelanjutan sebagai basis penguatan organisasi ke depan.
Rangkaian kegiatan SILATKOR ditutup dengan ramah tamah, mempererat silaturahmi dan kebersamaan antar kader. Melalui forum ini, diharapkan soliditas, loyalitas, dan semangat khidmat Koordinator Kader Penggerak NU Rejoso semakin kuat dalam mengawal dan menyukseskan program-program NU ke depan.
Pewarta : Dina Tia Fatikasari






