Desember 28, 2025

Santri Rejoso Kobarkan Semangat Moral dan Peradaban di Hari Santri Nasional 2025

HSN REJOSO 22

Lapangan Talang, Kecamatan Rejoso, pagi itu (Rabu, 22/10/2025) berubah menjadi lautan Ratusan santri dari berbagai lembaga pendidikan Islam, madrasah, dan pesantren di seluruh wilayah Rejoso berkumpul dengan penuh khidmat dalam Upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Dengan semangat yang menyala, mereka meneguhkan kembali peran santri sebagai penjaga moral, pelita peradaban, dan penggerak kemajuan bangsa.

Kegiatan akbar tersebut dihadiri para kiai se-Kecamatan Rejoso, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimcam), para kepala desa, serta jajaran pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Rejoso beserta seluruh Badan Otonom (Banom) dan lembaga-lembaga keagamaan maupun kedinasan di wilayah Rejoso.

Upacara dimulai tepat pukul 07.00 WIB dengan penuh khidmat. Sahabat Rizal dari Banser Ranting Setren bertugas sebagai komandan upacara, sementara Camat Rejoso, Teguh Ovi Andriyanto, S.I.P., bertindak sebagai inspektur upacara.

Dalam amanatnya, Teguh menegaskan bahwa Hari Santri bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi momentum refleksi atas dedikasi dan kontribusi santri terhadap bangsa dan dunia.

“Santri bukan hanya penjaga pondok pesantren, tetapi juga penjaga moral bangsa Indonesia. Santri memiliki peran penting dalam membangun peradaban dunia,” tegasnya.

Ia menambahkan, semangat Hari Santri tahun ini selaras dengan tema nasional “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, yang menekankan pentingnya kontribusi santri dalam menghadirkan solusi, kedamaian, dan kemajuan di tengah tantangan global.

Dalam pesannya, Camat Rejoso juga mengajak seluruh santri, tokoh agama, pengurus MWC NU, serta seluruh Banom dan lembaga di bawah naungan NU untuk terus menjaga keutuhan bangsa.

“Karakter santri—keimanan, keilmuan, dan kebangsaan—adalah pilar penting dalam menjaga moralitas serta arah kemajuan masyarakat,” ujarnya.

Teguh juga memberikan apresiasi kepada para santri yang terus berjuang menegakkan akhlak masyarakat melalui kegiatan keagamaan. Ia menegaskan bahwa santri adalah garda depan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sekaligus agen perubahan menuju kemajuan bangsa.

Ia berpesan agar para santri terus menuntut ilmu, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, serta menjadi pribadi yang solutif agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan negara.

Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan prestasi, panitia memberikan apresiasi kepada Banom-Banom MWC NU Rejoso yang berhasil menorehkan prestasi di tingkat kabupaten dan provinsi. Penghargaan ini diharapkan menjadi pemacu semangat bagi seluruh lembaga di bawah naungan NU untuk terus berkiprah dalam kegiatan sosial dan keagamaan.

Puncak acara dimeriahkan oleh penampilan atraktif dari Pagar Nusa Rejoso. Para pendekar santri menampilkan seni bela diri khas pesantren dengan penuh semangat dan ketangkasan. Aksi ini disambut riuh oleh peserta dan tamu undangan, menjadi simbol ketangguhan, disiplin, dan kekokohan santri dalam menjaga nilai-nilai Islam dan kebangsaan.

Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Kecamatan Rejoso menjadi bukti nyata bahwa semangat santri tak pernah padam. Di tengah arus modernisasi dan tantangan moral bangsa, santri tetap berdiri tegak sebagai pelita peradaban, penjaga nilai-nilai luhur, dan penggerak perubahan menuju Indonesia yang berakhlak, berilmu, dan berkemajuan.

Pewarta : Abdul Kharis, LTN MWCNU Rejoso 

Editor : Dina Tia Fatikasari