Turba MWCNU Rejoso: Merajut Ukhuwah, Mengokohkan Jam’iyah

Dalam semangat mempererat hubungan antar pengurus Nahdlatul Ulama dan memperkuat struktur organisasi di tingkat ranting, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Rejoso menggelar kegiatan Turba (Turun ke Bawah) pada Rabu malam Kamis (20/8/25) bertempat di Masjid Baitul Mukminin, Desa Sidokare.
Acara dimulai tepat pukul 20.15 WIB, dibuka dengan pembacaan Surat Al-Fatihah oleh Juhadi, Ketua LDNU MWCNU Rejoso. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathon yang dipimpin oleh Imam Suwarji, Sekretaris MWCNU Rejoso.
Rangkaian acara keagamaan turut mengawali kegiatan ini, yakni pembacaan tahlil oleh Suryani dari Ranting NU Sidokare dan ditutup dengan doa oleh K. Masyhari.
Turba ini dihadiri oleh berbagai delegasi dari ranting NU se-Kecamatan Rejoso, antara lain dari Ngadiboyo, Kedungbulu, Turi, Mojorembun, Goklingo, dan Sukorejo, dengan Ranting Sidokare sebagai tuan rumah.
Dalam sambutannya, K. Masyhari selaku Syuriah Ranting NU Sidokare menyampaikan apresiasi atas kehadiran semua pihak dan pentingnya silaturahmi dalam menjaga soliditas organisasi. Dari Ranting Sukorejo hadir pula Syuriah Kyai M. Musta’in, Tanfidziyah Kyai Imam Hambali, Sekretaris Kyai Jayadi, serta tokoh-tokoh masyarakat lainnya seperti Ustadz Hadi Suseno, Syamsul Hadi, Zanul Abidin (Pagar Nusa), Eko Sulistyowati, dan Siti Aminah (Fatayat).
Kepala Desa Sidokare, Imam Mashuri, dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh pemerintah desa terhadap kegiatan keagamaan dan penguatan kelembagaan NU di tingkat desa.
Sambutan utama disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah MWCNU Rejoso, K. Imam Hartoyo, yang hadir bersama jajaran pengurus: Watijo (Wakil Ketua), Gus Hamim Muntaha (Wakil Ketua), Imam Suwarji (Sekretaris), Abdur Rohim (Bendahara), serta perwakilan dari LDNU, Ansor-Banser, Fatayat, IPNU-IPPNU, Muslimat, dan Pagar Nusa.
Pembahasan Hasil Musker dan Program Strategis
Dalam kesempatan ini, disampaikan pula hasil tindak lanjut dari Musyawarah Kerja (Musker) MWCNU Rejoso, antara lain:
-
Ranting NU dianjurkan aktif bekerja sama dengan pemerintah desa dalam menyukseskan program-program organisasi.
-
Pengurus ranting diimbau untuk mengadakan rapat rutin dan membagi tugas secara sistematis agar kegiatan berjalan maksimal.
-
Pendataan jamaah menjadi prioritas untuk memastikan konektivitas yang kuat antara warga dan NU.
-
Ranting wajib mengirim perwakilan dalam setiap kegiatan MWCNU Rejoso sebagai bentuk komitmen organisasi.
-
Peningkatan peran LAZISNU sebagai tindak lanjut dari musker, serta pemberdayaan Lembaga Perekonomian NU.
-
Fokus pada penyelamatan aset NU, khususnya 52 titik wakaf yang tercatat melalui NU Rejoso.
-
Pendataan da’i NU, percepatan pembangunan Masjid Roudlotul Musyawirin, dan pembentukan panitia khusus legalitas aset serta penguatan kaderisasi.
-
Ziarah Muassis NU sebagai bagian dari pembentukan karakter dan loyalitas kader penggerak NU.
Diskusi dan sesi tanya jawab dipandu langsung oleh Watijo, Wakil Ketua MWCNU Rejoso, yang menjelaskan secara detail maksud dan arah kegiatan turba ini sebagai bagian dari konsolidasi organisasi di tingkat bawah.
Turba ini menjadi bukti nyata bahwa MWCNU Rejoso tidak hanya fokus pada aspek spiritual, tetapi juga serius dalam pembangunan organisasi yang profesional dan berdaya saing, dimulai dari tingkat ranting hingga pusat.
Pewarta : Dina Tia Fatikasari